RSS

Hujan di musim panas


Mimpi buruk tadi malam, aku betul-betul nggak bisa tidur nyenyak.
Sengaja aku matikan telepon darinya, kepalaku betul-betul penuh, dan aku hampir mau muntah mendengar kata-katanya.
Segera sang strress menghampiriku, mau menangis nggak tau mesti gimana caranya, lagian aku malu mesti menangis di depan orang, sebisa mungkin aku hindari. Padahal, aku tinggal bertiga di dalam kamar sempit dengan satu ruang itu, dan semoga kamu tau betapa menderitanya aku tadi malam.
Sebelum tidur, akhirnya airmata tak terbendung juga, menangis tanpa suara, hanya airmata di balek selimut yang sebenarnya hanya selembar seprai tipis penghalang nyamuk saja. Tertidur ditemani perasaan berkecamuk, terbawa mimpi buruk dan paginya aku bahkan enggan melihat matahari bersinar.
Ah, rentan sekali aku dengan masalah. Hal-hal kecil yang sebenarnya bisa ditangani dengan sedikit sentuhan dan kebijaksanaan, sebuah pembuktian kalau aku sudah dewasa. Maksudku 21 tahun. Tetapi aku tidak melakukannya, aku tenggelam dalam air yang dangkal, dan aku betul-betul menyadari kalau itu dapat kujangkau dengan kakiku. Bodoh, yapz... kamu benar, semalaman aku melakukan hal bodoh itu, dan paginya aku hampir lumpuh diserang dengan 5 sms bernada yang sama.
Aku betul-betul butuh marah padamu, tapi aku tak bisa, Kau terlalu baik untuk disakiti, dan aku tidak mau merusak nama baik orang yang kuhormati. Lalu kusembunyikan semuanya dibalik tawaku yang dipaksa keluar dari bibir yang dimiliki oleh wajah sedih menahan emosi.
Mestinya kau mengerti andai kau jadi aku, tapi aku maklum karena kau terlalu bodoh untuk dapat mengerti aku.

Kesimpulannya, kita berdua hanyalah orang bodoh, dan aku lebih bodoh lagi karena mau merasa tertekan dengan kebodohanmu. Dan sesudah tulisan ini aku publish, kuharap kau tidak mengganggu makan siangku, kuharap kau berhenti merusak hari-hariku, pergilah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ayah


Terharu baca blog seorang anak bernama vavai yang masih berumur 4 tahun, blog itu kayagnya udah ada semenjak dia berumur 1 tahun. Tak usah heran, ayahnya yang menuliskan dan mengepost semua foto-foto vavai. Sepertinya ayahnya vavai adalah ayah yang lembut, ayah yang memikirkan bahwa semua orang membutuhkan kebebasan dan tentu saja yang paling penting adalah belaian.

Jadi ingat ayah di rumah, ayah yang aku panggil Bapak, ayah yang aku banggakan. Mungkin perasaan ayahku terhadapku sama dengan ayahnya vavai. Aku juga anak pertama, persis vavai. Memang sih, kata orang anak pertama itu akan mendapat perhatian yang lebih. Wajar saja.., itukan pengalaman pertama para orang tua. 

Bedanya ayahku dengan ayahnya vavai, ayahku lebih tegas. Aku ingat, dulu aku tidak boleh menangis (terahir aku tau ini cara yang salah , tapi tak apa2 ), aku juga tidak boleh bermain panas, tidak boleh bermain sampai jam 6 sore. Padahalkan, kami tinggalnya di kampung, anak-anak kampung hidupnya enak, biasanya aturannya sedikit, tapi kalo di rumahku, gk ada hidup tanpa aturan (ini merupakan kebanggaan apa nggak ya? ). Walaupun dulu aku kesal dan sesekali melanggar aturan-aturan ayah, dan tentunya adik-adikku ikut-ikutan melanggar, dan hasilnya kemarahan ayah kepadaku berlipat. Yang pertama karena dulu penyakit asmaku sangat tidak toleran dengan cuaca dingin (di kampungku dingin x), dan kedua karena aku dianggap tidak memberi contoh yang baik pada adik-adikku. Hebatnya lagi, ayahku tidak memukulku, beliau juga tidak memaki-makiku (seperti ayah teman-temanku di kampung), ayah hanya menyampaikan ketidaksenangannya dengan pelanggaranku melalu kata-kata (dan aku yakin aku mengerti). Tapi kalau asmaku kambuh, ayah dengan setia menggendongku sampai pagi, karena kalau udah kumat, aku bakal nggak bisa tidur. Atau mungkin ketika aku terserang batuk saja (biasanya ini gejala kambuhnya asma), ayah akan terbangun malam-malam dan masuk ke kamarku hanya untuk mengecek keadaanku. Kalo ibu, aku tahu dia nggak tahan melihat anaknya menderita, pasti ikut-ikutan sakit kalau aku atau adikku sakit.

Mungkin didikan ayah yang seperti itu membuat aku lebih cepat menjadi dewasa. Aku orang yang perasa, mampu memahami orang lain dan aku menjadi orang yang keras. Tak ada kata bermanja-manja dalam hidupku, aku membatasi kontak fisik dengan orang lain (ini terjadi sampai sekarang, aku tidak suka bersentuhan dengan orang lain apalagi pada saat tidur, persis kayag ayahku :)).

Tapi sepertinya sifatku yang seperti itu hanya kulit luarnya saja, jauh di dalam lubuk hatiku aku ingin ayahku lebih dekat dengan aku. Aku ingin memeluk ayah dan ibuku, sepertinya aku belum pernah melakukannya semenjak aku masuk SD. Ada sedikit rasa iri ketika Ririn dikunjungi ayahnya ke kampus, “peluklah bapaknya nang…..”, dan hampir saja aku menagis. Aku juga ingin melakukannya, hanya saja aku tidak sanggup, aku terlanjur dengan aturan-aturan yang aku ciptakan untuk hidupku sendiri, dan aku harus menelan pil pahit atas itu. Huftt…

Kamu mungkin berpikir kalau hubunganku dengan ayahku jauh? Tidak juga, kami hanya kehilangan kontak fisik dan aku rasa, aku membutuhkannya. Ayah dan ibuku pastilah orang yang kaku untuk melakukan hal ini. Tapi tulangku (kakak laki-laki ibuku) akan memelukku kalau kami bertemu, dan taukah kamu, sejak tahun 1997 (kelas 2 SD) sampai sekarang, aku baru merasakannya 2 kali. Bayangkan betapa hausnya aku dengan pelukan.

Lingkungan keluarga kami tidak termasuk lingkungan yang kaku, kami sering tertawa dan mengobrol bersama dan menurutku, banyak dari anggota keluargaku yang punya bakat mengocok perut. Ayah, beliau adalah seorang yang jago guyon, adikku Adolf Maximian, Anastasia, Nikolaus, mereka semua akan melucu jika dibutuhkan dan aku suka itu meskipun aku tahu ibuku terkadang kurang suka. Dan jika ibu sudah mulai keberatan, maka aku sebagai anak tertua akan keberatan “Mamak ini aneh kali, nggak lucu mamak rasa?”, dan aku tahu ibuku akan mengalah, dia akan ikut tertawa.

Ah, sudahlah, airmataku jadi tak terbendung, jadi nangis nih..
Kangen rumah, kangen sama Bapak, Mamak, dan adik-adikku, meskipun adik-adikku juga sekarang sudah melanglang buana, ada di Pekanbaru, ada di Medan, tinggal satu yang masih tinggal di kampung.
Kog jadi ngaco ya?
Udah ah,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Di jalanku ku diiring

Baru aja aku baca status fb nya Daniel Elison Daya, dia bilang, “di jalanku ku diiring.”, aku jadi ingat lagu dari kidung jemaat, nggak ingat nomor berapa jadi aku searching aja di mbah google. Ini nih katanya c embah..
Di Jalan ’ku Diiring (KJ408)
Judul Asli : “All the Way My Savior Leads Me”
Teks : Fanny J. Crosby (1875)
Musik : Robert Lowry (1875)
Alih bahasa : E.L. Pohan Shn. (1970)

1. Di jalanku 'ku diiring oleh Yesus, Tuhanku.
Apakah yang kurang lagi, jika Dia Panduku?
Diberi damai sorgawi, asal imanku teguh,
suka duka dipakaiNya untuk kebaikanku;
suka duka dipakaiNya untuk kebaikanku.

2. Di jalanku yang berliku dihiburNya hatiku;
bila tiba pencobaan, dikuatkan imanku.
Jika aku kehausan dan langkahku tak tetap,
dari cadas di depanku datang air yang sedap;
dari cadas di depanku datang air yang sedap.

3. Di jalanku nyata sangat kasih Tuhan yang mesra.
Dijanjikan perhentian di rumahNya yang baka.
Jika jiwaku membumbung meninggalkan dunia,
kunyanyikan tak hentinya kasih dan pimpinanNya;
kunyanyikan tak hentinya kasih dan pimpinanNya.

"Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita!" (Mazmur 48:14)
Ada sedikit cerita tentang lagu ini, katanya lagu ini mempunyai cerita yang sangat khas, khususnya kalau kita perhatikan kata-kata “Apakah yang kurang lagi”. Suatu hari Fany Crosby sangat memerlukan uang lima dollar dan ia tidak tahu dari mana ia dapat memperoleh uang itu. Seperti biasanya ia lakukan, ia berdoa dan menyebut keperluannya itu dalam doanya. Tak lama kemudian ada orang yang mengetuk pintunya. Ketika dibukanya, seorang yang tidak dikenalnya memberikannya uang lima dollar. Tak terlukiskan herannya dan bahagianya, sambil mengucapkan terimakasih kepada orang itu.
Fanny Crosby mencatat: “Saya tidak dapat menjelaskan ini, hanya ini yang saya tahu, yaitu bahwa Tuhan mendengarkan doa saya dan menggerakkan hati orang itu untuk memberikan uang itu kepada saya. Tuhan luar biasa. Segera saya menulis syair itu dan menyerahkannya kepada Dr. Lowry, yang juga cepat menulis melodinya”. Tak lama kemudian lagu itu masuk dalam kumpulan lagu-lagu Sekolah Minggu, yang disusun oleh William Howard Doane dan Robert Lowry dan terbit 1875.
Fanny Crosby lahir di tengah keluarga yang sederhana di New York. Pada waktu umur enam minggu ia menjadi buta karena salah obat. Ia mendapat pendidikan di sekolah orang buta, kemudian dari tahun 1847 sampai 1858 menjadi guru di sekolah itu juga. Pada tahun 1858 ia menikah dengan Alexander van Alstyne, juga buta dan bekerja sebagai guru yang sangat dihormati di sekolah itu. Syair-syair yang mula-mula dikarang Fanny Crosby bersifat umum, bukan rohani.
Menjelang umur empat puluh tahun ia bertemu dengan seorang pemusik gereja, William Batchelder Bradbury, lalu mulai mengarang syair-syair rohani dan ia mencatat bahwa sejak itu ia “orang paling bahagia di dunia.” Kata orang yang mengenal Fany Crosby, ia tidak pernah mengarang syair rohani sebelum ia berlutut berdoa untuk mohon bimbingan Tuhan, Ia juga selalu membawa Alkitab ke manapun ia pergi. Ia selalu minta pendapat dan nasehat dari pemusik-pemusik injili seperti Ira D. Sankey, William Howard Doane, George Stebbins dan lain-lain.
Fanny Crosby dikenal sebagai pencipta lagu jemaat yang paling produktif. Sepanjang hidupnya, beliau menulis lebih dari 8000 syair dan musik lagu jemaat. Syair-syair lagu lain yang di karang Fanny Crosby antara lain: “Mampirlah Dengar Doaku” (KJ 26), “Mari Tuturkan Kembali” (KJ 145), “Slamat di Tangan Yesus” (KJ 388), “Ku Berbahagia” (KJ 392) dan masih banyak lagu-lagu jemaat lain yang menjadi favorit dan terus dinyanyikan hingga saat ini.
Robert Lowry, pengarang melodi nyanyian ini lahir tahun 1826 di Philadelhia, Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia terkenal sebagai penginjil penuh semangat, sebagai pengarang lagu, dan banyak berpartisipasi untuk mengembangkan lagu gereja menjelang akhir abad kedua puluh. Lagu-lagu lain yang di karang oleh Robert Lowrey adalah “Ya Tuhan, Tiap Jam” (KJ 457), “Di Makam yang Gelap” (KJ 195).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Filsafat buah-buahan


1. Jadilah Jagung, Jangan Jambu Monyet.
Jagung membungkus bijinya yang banyak, sedangkan jambu monyet memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya.
Artinya: Jangan suka pamer

2. Jadilah pohon Pisang.
Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati.
Artinya: Kesetiaan dalam pernikahan.

3. Jadilah Duren, jangan kedondong.
Walaupun luarnya penuh kulit yang tajam, tetapi dalamnya lembut dan manis. Hmmmm, beda dengan kedondong, luarnya mulus, rasanya agak asem dan di dalamnya ada biji yang berduri.
Artinya: Don’t Judge a Book by The Cover..
Jangan menilai orang dari luarnya saja.

4. Jadilah bengkoang.
Walaupun hidup dalam kompos sampah, tetapi umbinya, isinya putih bersih.
Artinya: Jagalah hati, jangan kau nodai.

5. Jadilah Tandan Pete, bukan Tandan Rambutan.
Tandan pete membagi makanan sama rata ke biji petenya, semua seimbang, tidak seperti rambutan.. ada yang kecil ada yang gede.
Artinya: Selalu adil dalam bersikap.

6. Jadilah Cabe. Makin tua makin pedas.
Artinya: Makin tua makin bijaksana.
BUKAN MAKIN TUA MAKIN REWEL.

7. Jadilah Buah Manggis.
Bisa ditebak isinya dari pantat buahnya.
Artinya: Jangan Munafik

8. Jadilah Buah Nangka.
Selain buahnya, nangka memberi getah kepada penjual atau yg memakannya.
Artinya: Berikan kesan kepada semua orang (tentunya yg baik)


பிரோம் : http://www.googlebottle.com


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 Idiot


Pilem yang penuh inspirasi, yang mampu membangkitkan kembali semangat saya yang sempat pudar, dan meluruskan jalan pikiran yang salah.
Jujur aja, saya udah 5 kali nonton 3 idiot, meskipun nontonnya bukan di bioskop, tapi tetap gila… keren abis cuy…
Pertama kali nonton, saya merasa 3 idiot mewakili pikiran dan perasaan yang saya pendam selama ini. Saya juga kuliah di kampus yang sistemnya mirip dengan ICE (kampusnya para idiot, hehe…). Pokoknya hampir semua keadaan ICE mirip dengan kampus saya.
Hmm.., ada yang belum nonton 3 idiot gk ya?
3 idiots itu bercerita tentang kehidupan 3 orang pelajar yang diketemukan di sebuah sekolah bagi calon insinyur terbaik di India namanya kalo gk salah ICE (Imperial College of Engineering). Cerita 3 orang pelajar inilah yang akan membawa kita berusaha mengingat tentang apa yang pernah kita lakukan selama ini untuk kehidupan kita sendiri.

Kita bisa melihat bagaimana sebuah depresi menjadi akhir cita-cita atau melihat ketekunan yang menjadi pilihan seorang pembantu sekolah untuk bisa belajar dan banyak cerita tentang kebesaran jiwa yang bisa kita temui di film ini. Banyak kebesaran jiwa terekam dalam beberapa adegan dalam film 3 idiots ini.

"Hidup adalah perlombaan. Kalau Anda tidak berlari maka Anda akan diinjak-injak!" ujar sang rektor, Viru Sahastrabudhhe, ketika “sang Virus” menyambut mahasiswa baru dengan wajah sangar. Virus memang seperti itu, dia mendidik mahasiswa-mahasiswanya seperti robot. Dan jadilah "keledai-keledai" hasil didikannya. Tapi sementara hampir semua mahasiswa ketakutan tidak lulus kalau melawan Virus, Rancho malah bertindak sebaliknya dan berani melawan sistem pengajaran yang ditetapkan Virus, bahkan Rancho pula yang akhirnya merubah pola pikir sahabat-sahabatnya Farhan, Raju dan juga Pia (Kareena Kapoor) yang merupakan putri dari Virus bahwa yang lebih terpenting dalam hidup adalah mendengarkan apa kata hati dan mengejar impian kita dan bukannya malah terbelenggu oleh lingkungan sekitar kita.
Atau kata lainnya yang lebih keren Find Your Passion And Live With It !!!. Tidak penting menjadi rangking atau peringkat 1, yang lebih penting adalah bisa menggunakan ilmu yang kita peroleh .. waahhh pokoknya banyak banget deh pesan moralnya di film ini dan inspiratif banget… tapi hebatnya semua itu digambarkan tanpa menggurui penonton. Atau kalau slogannya Rancho .. AAL IZZ WELL !!!

Kita akan diajak berada di dalam ruang dengan pesan-pesan yang sangat aktual, misalnya bagaimana membantu orang lain mewujudkan impian mereka, selalu mengikuti kata hati, jangan takut menghadapi kehidupan ini, serta bila ingin sukses bertemanlah dengan orang yang inspiratif jangan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan apa-apa. Juga, jangan memberi janji yang berlebihan.

Seperti kebanyakan film India, setting rumah sakit juga menjadi bagian penting. Tapi pelayanan rumah sakit di film itu tergambar maksimal. Pasien ditangani dengan cepat tanpa dihadang biaya panjar sebelum ditangani.

Jangan salahkan film ini jika anda tiba2 menangis, lalu tertawa kembali dan tegang melihat semua kekonyolan dan tragedi yang ada dalam film ini.

Selain cerita yang sangat memberi pesan film ini juga menghadirkan gambar-gambar yang menarik, selain itu juga si pembuat film tidak lupa menghadirkan beberapa adegan yang menurut saya sebuah komedi satir tentang kondisi di India, salah satunya yaitu keadaan rumah Prerajulization alias Raju

Dialog-dialog yang sangat ringan namun memiliki pesan yang cukup banyak dituturkan sangat baik oleh para pemain dalam film ini. Yang jelas permainan struktur cerita yang saling sambung memberikan emosi yang semakin baik dalam film ini.

Yang paling penting dari semuanya, “ALL Izz WELL!!”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS